Kol goreng jadi makanan pendamping yang banyak digemari orang. Biasanya tersedia di warung pecel ayam pinggir jalan. Tapi, restoran pun mulai banyak menyediakannya. Kol goreng dapat dibilang pengganti atau tambahan lalapan yang dimakan bersama ayam goreng dan sambal.
Tapi, dibalik kenikmatannya. Ternyata, kol koreng bisa jadi racun bagi tubuh. Makanan ini kurang sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Sebagai sayuran, kol mentah memang punya kandungan baik seperti serat, lemak, karbohidrat, hingga zat besi. Semua kandungan baik tersebut menjadi buruk karena proses penggorengan. Apalagi minyak yang digunakan sudah tidak jernih. Itulah mengapa kol goreng bisa berdampak buruk.
Lebih lanjut, inilah bahaya kol goreng bagi kesehatan:
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Kol goreng mengandung banyak sekali minyak. Hal ini membuat kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Memicu kanker
Dilansir laman Liputan6, kol goreng dapat menimbulkan komposisi amina heterosiklik yang berfungsi karsinogenik. Dimana senyawa tersebut akan menjadi pemicu sel kanker. Kol yang digoreng dalam minyak yang telah dipakai berkali-kali meningkatkan risiko kanker.
3. Obesitas
Makanan ini sangat tidak disarankan untuk kamu yang sedang diet. Soalnya, minyak pada kol goreng juga dapat memicu obesitas.
Memasak Kol Goreng yang Lebih Sehat
Penyebab utama mengapa kol goreng kurang baik untuk kesehatan adalah kualitas minyak yang dipakai untuk menggoreng. Minyak tersebut sudah digunakan berkali-kali sampai menghitam. Ditambah, suhu minyak saat menggoreng juga terlalu panas.
Jadi, masih ada harapan untuk dapat menikmati kol goreng dengan meminimalisir risiko. Kamu bisa menggoreng sendiri di rumah menggunakan minyak goreng baru. Perhatikan juga teknik menggorengnya. Hindari menggoreng kol dalam minyak yang terlalu panas. Kamu juga bisa menggunakan teknik memasak saute yang hanya menggunakan sedikit minyak goreng tapi dalam suhu panas yang tinggi.
Kol goreng terbaik dimasak dengan minyak baru dengan kematangan yang pas. Gak terlalu garing ataupun lembek. Warnanya masih tetap putih tapi sebagian kecoklatan. Sehingga kamu masih dapat cita rasa yang juicy, krispi, dan lebih aman bagi tubuh.
Komentar
Posting Komentar